Agustus 10, 2022 – Oleh Concetta Ratih
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia. Pasalnya penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat.
Penyakit yang bersumber dari nyamuk ini disebabkan oleh adanya sarang dan jentik nyamuk pada genangan air yang berada di sekitar rumah warga. Upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD yaitu dengan merealisasikan program Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) atau yang biasa dikenal dengan (G1RIJ).
Jumantik bertugas untuk memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak penampungan air yang jarang dikuras, genangan air pada sampah kaleng, plastik dan kemasan air minum. Sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menjadi sarang jentik nyamuk.
Menurut data dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dalam kurun waktu 6 bulan belakangan ini ada 6.699 kasus di Jawa Tengah dan 549 kasus DBD terjadi di kota Semarang dan 23 kasus meninggal dunia. Kekancan Group bersama Yayasan Rahardja tergerak untuk mencegah timbulnya kasus DBD dengan ikut serta mendukung program pemerintah dengan cara memberikan obat nyamuk dan mengajak masyarakat untuk menggalakkan program 3M+.
Kekancan Group bersama Yayasan Rahardja mengadakan lelang voucher #SikatJentikNyamuk yang berkolaborasi dengan Rumah Mertua Heritage, Radja Hotel Semarang, Grand Edge Hotel selama bulan Agustus 2022. Hasil yang akan didapatkan dari lelang voucher akan dijadikan sumbangan berbentuk obat nyamuk dan disalurkan ke beberapa kecamatan yang terdampak DBD.
Gerakan #SikatJentikNyamuk dari Kekancan Mukti Group bisa dilihat melalui video YouTube berikut: